Kembali
Setelah empat bulan terkapar dalam ketidakberdayaan dan kemanjaan, hari ini aku kembali melangkahkan kaki ke tempat dimana aku biasa bekerja. Belum, aku belum mendapatkan pekerjaan. Tetapi statusku sebagai scientist tamu membuat beberapa teman baikku, baik langsung ataupun tidak langsung, setia merayuku untuk kembali.
"Kamu butuh keluar non, jangan ngerem aja, nggak nolong!"
"Kami rindu liat kamu, semoga semuanya baik"
"Ketiadaanmu membuat kami khawatir, semoga semuanya berjalan lancar."
Begitulah inti dari beberapa pesan yang aku terima selama masa "masuk gua". Sebenarnya sudah lama ingin kembali ke tempat kerja, tetapi sampai kemarin, rasanya belum punya kekuatan untuk melakukannya. Keinginan selalu ada, kerinduan apalagi, tetapi selalu saja ada alasan yang membuatku tetap di rumah.
Dua minggu terakhir ini aku semakin sehat dan menikmati pengalaman baru yang indah dan tak terlupakan ini, karenanya aku tak mengikuti perasaanku lagi ketika aku keluar dari pintu rumah hari ini.
Teman baikku di tempat kerja memelukku erat saat kami bertemu. Tanpa terasa satu jam kemudian ruangan mungil kami menjadi penuh dengan suara, tawa dan canda kembali. Ada yang hilang, komputerku rusak, mati. Setelah ditinggal hampir empat bulan, ternyata komputerku pun ikut ngadat. Ditambah dengan rusaknya laptopku, aku tak bisa mengerjakan apa-apa. Akhirnya siang ini aku mengelilingi kampus, menggali memory yang pernah ada dan menikmati siang musim gugur yang hangat.
Di depan layar di pusat layanan komputer, aku kembali bergairah menyusun rencana-rencana ke depan. Bergairah untuk kembali berkarya. Lega rasanya bisa kembali, walaupun tak ada janji dan kepastian akan kesempatan kerja yang baru. Tak apa, yang membuatku senang adalah, aku seperti menemukan diriku kembali dan si kecilpun sepertinya senang, karena dia begitu tenang selama aku bernostalgia dan meluapkan semangat baru ini.
"Kamu butuh keluar non, jangan ngerem aja, nggak nolong!"
"Kami rindu liat kamu, semoga semuanya baik"
"Ketiadaanmu membuat kami khawatir, semoga semuanya berjalan lancar."
Begitulah inti dari beberapa pesan yang aku terima selama masa "masuk gua". Sebenarnya sudah lama ingin kembali ke tempat kerja, tetapi sampai kemarin, rasanya belum punya kekuatan untuk melakukannya. Keinginan selalu ada, kerinduan apalagi, tetapi selalu saja ada alasan yang membuatku tetap di rumah.
Dua minggu terakhir ini aku semakin sehat dan menikmati pengalaman baru yang indah dan tak terlupakan ini, karenanya aku tak mengikuti perasaanku lagi ketika aku keluar dari pintu rumah hari ini.
Teman baikku di tempat kerja memelukku erat saat kami bertemu. Tanpa terasa satu jam kemudian ruangan mungil kami menjadi penuh dengan suara, tawa dan canda kembali. Ada yang hilang, komputerku rusak, mati. Setelah ditinggal hampir empat bulan, ternyata komputerku pun ikut ngadat. Ditambah dengan rusaknya laptopku, aku tak bisa mengerjakan apa-apa. Akhirnya siang ini aku mengelilingi kampus, menggali memory yang pernah ada dan menikmati siang musim gugur yang hangat.
Di depan layar di pusat layanan komputer, aku kembali bergairah menyusun rencana-rencana ke depan. Bergairah untuk kembali berkarya. Lega rasanya bisa kembali, walaupun tak ada janji dan kepastian akan kesempatan kerja yang baru. Tak apa, yang membuatku senang adalah, aku seperti menemukan diriku kembali dan si kecilpun sepertinya senang, karena dia begitu tenang selama aku bernostalgia dan meluapkan semangat baru ini.