Tuesday, January 24, 2006

Paket berkat

Beberapa bulan yang lalu, setelah sekian lama, aku ketemu teman berbagi bangku saat SMA. Dia tak berubah, tetap kecil, cerewet dan ceria. Yang berubah hanya ada pendamping disampingnya. Setelah pertemuan itu, berkat kecanggihan internet, kita bisa terus berkomunikasi sampai sekarang.

Ada satu pernyataan yang menggelitik yang pernah dia ungkapkan. Saat itu kita sedang berbagi cerita tentang rentang kehidupan sejak kita pisah sampai saat kita bertemu lagi. Dia bilang begini, "Mir, ternyata berkat Tuhan itu satu paket ya". Waktu aku tanya apa maksudnya, dia menjelaskan bahwa yang namanya berkat atau anugrah itu bukan hanya melulu berisi hal-hal yang menyenangkan di mata manusia. Tetapi juga berisi kesulitan dan kesusahan yang dipake untuk menegur, mengingatkan dan menuntun kita supaya kita lebih kuat, sabar dan bijak dalam menyikapi hidup.

Aku sempat terhenyak membaca penuturan bijak temanku ini. Seperti diingatkan, karena sering sekali saat aku menghadapi kesulitan aku mulai bersungut-sungut dan protes. Sama sekali tidak menyadari bahwa hal itu justru perlu disyukuri, karena saat itu aku bisa belajar tentang sesuatu.

Saat aku mencoba melihat perjalanan hidupku setahun ke belakang. aku di ingat akan masa-masa menyenangkan dan saat-saat sulit yang pernah aku lalui. Kuakui, benar pendapat teman baikku itu, bahwa kasih Tuhan itu selalu dalam paket berkat, lengkap dengan kesukacitaan dan saat sulit.

Secara khusus, aku ingat saat-saat aku harus menyelesaikan studiku. Ada saat gak bisa mikir, saat penuh, saat blank, saat ditegur pembimbing, saat pekerjaan dianggap tidak memadai. Seiring dengan itu, ada saat lancar membuat tulisan, saat isi kepala terang dengan sejuta ide dan lainnya. Semuanya satu paket, semuanya lengkap. Dan ujung semuanya itu hanya mengantarkan aku pada ungkapan syukur.

Syukur karena aku berkesempatan belajar untuk jadi aku yang sekarang. Syukur karena paket itu menambahkan paket yang lebih besar. Paket persahabatan dan persaudaraan. Terimakasih untuk sahabat-sahabat Mbak Ria, neng Marpu, neng Kinoy. Terimakasih untuk teman-teman baik Ni Londo, Maria, Fanny, Pipin dan yang lainnya. Terimakasih untuk teman-teman baru. Terimakasih untuk saudara kekasih Hesti dan Felix. Terimakasih untuk suami tercinta. Terimakasih untuk orang tua dan saudara di Bandung. Dan juga, sejuta terimakasih untuk orang-orang yang melengkapi dan mengantarkan aku sampai hari ini. Tuhan memberkati kalian semua.

Saat penuh syukur selepas ujian akhir.

7 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Horeyy.. akhirnya usai sudah.. Syukur deh. Lho mbak ini khanjuga dapet berkat kegembiraan berupa kelulusan yg dinanti2. I ya khan. Semoga sukses selalu menyertaimu. BTW, thanks ya dah merubah link-nya.. sorry ngerepotin. o(^_^)o

10:06 PM  
Blogger Hesti said...

hiks..jadi terharu baca postingan ini..
mengingatkan kalau DIA memang adil, membuat segala sesuatunya seimbang.
terima kasih juga mbak mia dan mas yadi krn sudah menjadi bagian dalam hidup kami. JBU.

11:06 PM  
Blogger Sisca said...

Mbak Miray,

Pertama ingin saya mengucapkan "congratulation" atas keberhasilan Mbak.

Ya...saya menyadari Tuhan memberi kita ujian untuk memperoleh kemenangan, sebab keberhasilan menjadi bermakna karena jalan berliku yg dilalui.

Hanya kepadaNya, tempat berbagi, mengadu dan meminta tanpa batas.

Good Luck. GBU.

12:01 PM  
Blogger Unknown said...

wah pantesan tadi makan tahu tumpah, lha wong namaku disebut2 disini :D

selamat ya Neng, selesai juga perjalanan panjang dan berlikunya..

1:35 PM  
Blogger miraykemuning said...

YULIN, makasih yaa...emang, berkat yang kerasa banget ya lulus itu....

HESTI, bener banget, DIA emang luar biasa. Gak tau harus bilang apa lagi....

SISCA, makasih ya udah jadi penyemangat di saat2 penting. Bener deh, Tuhan itu Maha segalanya

MBAK RIA, makasih lagi ucapan selametnya. Masih banyak jalan panjang dan berliku di depan mata. Upss..sayang dong tahunya....

8:48 AM  
Blogger Sisca said...

Mbak Miray,

Bisa menjadi temanmu adalah juga keajiban bagiku :)

Gak nyangka yang tadinya merasa sendirian di kota kecil ini, tanpa tahu kemana hendak bersua, skr malah begitu riang ketemu para blogger, asyik ngegosip drpd kerja, hikhik *ssttt rahasia bersama ya Mbak*

12:31 PM  
Blogger Sisca said...

Maaf Mbak,

Ada kesalahan tulisan

tertulis : keajiban
seharusnya : keajaiban

Dengan ini kesalahan telah dikoreksi.Terima kasih.
Ttd,
Redaksi Senandung Mimosa

12:35 PM  

Post a Comment

<< Home