Wednesday, December 07, 2005

Seandainya

- Hallo Bu..
+ hallo....ya, ibu bisa dengar suaramu dengan baik nak, apa kabar?
- Baik Bu. Aku punya berita bagus buat ibu, satu jam yang lalu aku sudah menyerahkan disertasiku. Akhirnya ya bu...

........ hening.....

- Bu, ibu masih ada?
+ Ada nak, ibu bahagia sekali (terdengar suaranya bergetar), ibu bangga padamu nak.
- Terimakasih bu, kalo enggak ada dukungan ibu dan bapak, entah apa jadinya ya bu...
+ Ah, ya tidak begitu to....
- Kalau saja ibu ada disini, kupeluk ibu kuat-kuat...
+ ibu bisa merasakan pelukanmu nak. Lalu bagaimana keadaanmu?
- lelah tapi lega bu
+ sudah mengucap syukur kepada Tuhan nak? ingat, kamu bisa sampai hari ini karena pertolongan Tuhan
- ups, aku lupa bu
+ ya sudah, tutup teleponnya lalu kamu berdoa dan bersyukur sama Dia. Itu yang penting kamu lakukan nak
- wah, aku masih kangen bu...
+ iya, ibu mengerti. Tapi Dia juga kangen pada ungkapan syukurmu. Dia sudah beri begitu banyak buatmu, tapi kamu malah lupa.
- iya bu, nanti aku telepon lagi.
+ iya nak. Ibu sayang kamu. Jaga dirimu baik-baik

-----------------

Ibu, seandainya dialog itu benar terjadi, lengkaplah kebahagiaanku. Sayang, kau tak ada lagi disisiku. Hari ini, saat aku menuntaskan apa yang menjadi harapan dan cita-citaku, cita-cita kita, engkau tak lagi hadir. Saat yang sudah lama kau nantikan, kau doakan, tak sempat kau saksikan.

Ibu, seandainya aku boleh meminta, aku ingin melihat senyummu dan mendengar suaramu. Aku ingat, senyum dan suara lembutmu selalu membuatku tenang dan kuat.

Ibu, seandainya mataku bisa melihat, aku percaya saat inipun kau sedang tersenyum dan tak pernah berhenti bangga padaku. Akupun bangga padamu ibu. Engkau sudah menjadi ibu penebar harapan dan ibu pembangkit semangat yang membuncahkan hasrat untuk tak menyerah. Terimakasih ibu.

4 Comments:

Blogger Hesti said...

so touched..
I truly believe that she is watching you over there..

2:37 AM  
Blogger miraykemuning said...

saya juga sering berpikiran gitu. Membayangkan mama senyum bahagia di sorga sana, bikin hati saya terhibur. thanks Hes...

8:53 AM  
Anonymous Anonymous said...

Meine Liebe Schazie!

Das ist wirklich eine Ehre für mich, dein gefühl so beschreiben kann. Wir wurden zusammen geboren und Wir werden auf immer zusammen sein.
Wir werden zusammen sein, wenn die weißen Flügel des Todes unsere Tage scheiden.

Ich habe Dich sehr lieb.

Me & Nathan Timotius Rayendra

8:28 PM  
Blogger Rayhan Sudrajat said...

miray.
so touch.

4:29 AM  

Post a Comment

<< Home