Tuesday, October 04, 2005

Penuh

Saat ini aku sedang merasa ke'penuh'an. Bagaimana tidak, belakangan ini hal-hal yang kurang menyenangkan bertubi-tubi datangnya. Minggu lalu, karena sok konsentrasi pada pekerjaan, aku lupa menyambungkan selang mesin cuci ke saluran pembuangan ketika aku mencuci tumpukan pakaianku. Alhasil, dapurku banjir. Dan yang lebih parah, air itu juga meluap membanjiri ruang penyimpanan bawah tanah (Keller) milik tetanggaku. Huh...jadilah minggu lalu aku 'kerja bakti' membersihkan Keller. Dan kebodohanku itu juga membuat aku harus setiap hari memeriksa Keller, baik lantainya maupun atapnya yang juga menjadi lembab karena rembesan air. Pemilik rumah sudah mengingatkanku untuk membongkar lantai dapurku dan menghidupkan pemanas duapuluh empat jam, agar lantai kayu rumahku benar-benar kering. Kalau tidak itu akan menjadi sarang pertumbuhan jamur-jamur yang tidak diinginkan. Karenanya, sekali lagi kusingsingkan lengan baju mendorong, menggeret dan memindahkan barang-barang dari dapur, yang sungguh tidak ringan.
Dengan sedikit cemas, kubayangkan betapa rekening gas dan listrikku akan melonjak bulan ini, karena paling tidak pemanas harus non stop dijalankan selama beberapa hari. Dengan sedikit was-was, kuharapkan saja tidak ada barang-barang yang berharga milik tetanggaku yang ikut menjadi rusak karena banjir air pembuangan ini. .
................
Di tengah kekacauan ini, aku teringat akan tugasku yang belum juga rampung dan deadline yang semakin menyempit. Dengan marah juga, aku menyesali keteledoranku. Karena ini membuatku harus melakukan sesuatu yang sebetulnya tak perlu terjadi.
........Yah....sudahlah. Aku sempat berpikir, setelah ini, tak akan ada hal yang membuat keadaan semakin buruk lagi.
Tetapi....
Tiga hari yang lalu kaki kananku keseleo ketika aku mencoba memakai sepatu dan membuat kaki kananku membengkak. Bongkahan biru di kaki kananku tidak saja membesar tetapi juga menimbulkan rasa sakit ketika aku berjejak dan membuatku harus terpincang-pincang.
Belum lagi lepas, dua hari ini aku terserang flu berat. Telinga berdenging, hidung banjir, tenggorokan panas dan gatal dan badan menggigil.
Sedang berusaha aku mengatasi semua ini, kabar dari tanah air mengatakan bunda tercinta terbaring di rumah sakit dengan keadaan yang cukup serius.
Akhirnya...
Aku menyerah. Ya, pagi ini akhirnya aku menyerah.
Sambil berbaring, aku mencoba untuk melepaskan semuanya dan membiarkan tanganNya bergerak. Menghibur, menguatkan dan meneguhkan harapanku.
Saat penuh kali ini membuat aku semakin berani berharap, ada yang baik sedang menunggu.

6 Comments:

Anonymous Anonymous said...

mia,
semoga semuanya segera berlalu dengan bahagia... kalau lagi penuh gitu, aku suka ngebayangin... ntar kalau semua ini udah berlalu (entah besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau entah kapan) aku akan mengenang semua ini dengan senyum...

aku bantu lewat doa ya... dan semoga ibunda segera sembuh.

-pipin-

3:14 PM  
Blogger miraykemuning said...

hai Pipin,
makasih banget yaa untuk dukungannya.
Kata2nya membangkitkan semangat banget.

11:04 AM  
Blogger Unknown said...

mi,

aku cuma ingin *HUGS* semoga semua segera berlalu ya...dan hal yg baik sudah tidak sabar menunggumu

12:20 PM  
Blogger miraykemuning said...

makasih mbak, hugs-nya bikin saya anget dan semangat untuk bisa nyambut hal yang baik itu.

1:37 PM  
Anonymous Anonymous said...

Mama sakit apa mbak? Semoga cepat sembuh ya.

Baru balik nih ke HH, eh... karena keteledoran juga.. komputer dirumah jg mati deh. Emang susah jadi manusia yang hati-hati...

Semoga cepet beres disertasinya.

1:24 PM  
Blogger miraykemuning said...

mama sakitnya kayak dulu, cuma lebih serius. Makasih doanya buat nyelesein disertasi...mudah2an minggu depan udah bisa dikasih buat dikoreksi (lagi...)

10:02 AM  

Post a Comment

<< Home